Dr. Made Pria Dharsana, SH, MH Notaris Senior di Bali Notaris Bali Made Pria Dharsana dalam menyikapi serangan virus Corona juga tidak beda dengan notaris lainnya. Intinya adalah menjaga kebersihan lebih ekstra dari biasanya, mengurangi kegiatan di kantor, mengaktifkan hubungan dengan klien melalui media internet. Pertemuan fisik dengan klien baru akan dilakukan bila akan melakukan tandatangan, atau bila berkenaan dengan hal yang sangat penting. Berikut ini penjelasan Made Pria Dharsana dengan cara bertutur. Dalam situasi dilanda wabah Covid 19 kami buka kantor secara terbatas. Jika ada keperluan penting sekali maka barulah kami buka kantor. Klien yang ada kami jadwalkan lagi. Bila penting sekali barulah kami ketemuan dan dengan mengingatkan agar saling menjaga jarak satu sama lain, tidak bersalaman. Di luar keperluan penting itu kami akan tutup kantor, karyawan kerja di rumah saja. Pada minggu lalu pun kantor kami tutup jam 1 siang. Saya kira tak terlalu masalah karena kantor klien, kegiatan bisnis juga mengurangi aktivitasnya. Dengan demikian maka komunikasi dilakukan lewat email, media sosial. Saat bekerja di kantor kami saling menjaga jarak satu sama lainnya. Karyawan wajib pakai masker. Ruangan kantor dibersihkan dengan antiseptik dan tisu. Semuanya sering cuci tangan dengan sabun. Karyawan pun kami bagikan hand sanitizer untuk dibawa pulang. Kami berusaha mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah untuk semua kegiatan, baik di rumah maupun di kantor, di mana saja. Selain itu kami lebih menjaga kesehatan dengan mengatur pola makan, olahraga dan lain-lain. Sementara saya pribadi tidak sulit mengatur kegiatan saya sehari-hari, mulai dari menerima konsultasi, membuka referensi, sampai menulis saya lakukan seperti biasa. Bahkan beberapa hari belakang saya selaku Ketua Bidang Perundang-undangan Ikatan Notaris Indonesia dan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah masih memenuhi panggilan tugas organisasi dalam mendukung rekan notaris yang tersangkut masalah hukum di Papua Barat. Keputusan INI menunda RP3YD sangat tepat momennya karena ada keraguan dari kami dengan semakin cepatnya persebaran covid19. Proses pengambilan keputusan cepat diambil dengan menghubungi semua pengwil2 untuk minta persetujuan. Saat di Yogyakarta itulan keputusan dieksekusi saat seminar. Masalah penyakit ini kami pentingkan karena masalah kesehatan adalah hal utama. Maka dari itu dengan adanya kerumunan orang banyak maka sangat rentan ketularan wabah.
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Kirim Komentar