MEMANDANG KOTA BATU DARI SEULAWAH

untuk menerima kiriman artikel silakan invite WA 0812 8131 8151, follow twitter @medianotaris, dan facebook : medianotaris
Indonesia English

Liputan

MUNDUR DARI BAKAL CALON KARENA KONGRESNYA ILEGAL

30 August 2023 | 14:32:00

   IRFAN ARDIANSYAH SOAL KONGRES IKATAN NOTARIS 2023

 

medianotaris.com, Jakarta - (Riza Sofyat, SH) - Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) hari ini (30/8), di tengah perseteruannya yang belum selesai dengan 25 Pengurus Wilayah (P25) INI, tetap melaksanakan Kongres INI ke XXIV. Kendati Dirjen AHU Kemenkumham telah mengarahkan agar pelaksanaan Kongres itu dibicarakan secara bersama-sama dengan antara PP INI dengan P25.

Karena itu pula, salah satu bakal calon ketua umum (Bacaketum)dari salah satu para calon ketua umum (caketum) Irfan Ardiansyah dengan tegas menyatakan tak akan hadir dalam kongres tersebut. Hal itu diungkapkan Irfan dalam Konperensi Pers yang digelar di Jl Ciniru VII no.25 pada 28 Agustus 2023.

Alasan Irfan, kongres itu dilaksanakan tanpa berkomunikasi dengan P25, bahkan diundang P25 untuk membicarakan kongres atas arahan Dirjen AHU pun tak diindahkan. Menurut Irfan, jelas ini tanpa dimusyawarahkan secara mufakat dulu bersama P25. “Ini ya belum sesuai dengan apa yang diamanakan ya berarti ilegal gitu loh,” kata Irfan.

Seperti diketahui Kongres INI yang dilaksanakan PP INI pada 30-31 Agustus ini, berlangsung di Hotel Novotel di Tangerang City. Kegiatan kongres tersebut belum sesuai dengan apa yang diarahkan oleh Dirjen AHU Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dalam suratnya kepada PP INI dan P25. Dari isi surat itu poin-poinnya dapat dimaknai bahwa harus adanya suatu musawarah mufakat. Namun itu tak pernah terjadi pembicaraannya.

Karena tidak terjadi, sesuai arahan surat Dirjen AHU maka P25 pun mengundang PP INI untuk membicarakan masalah kongres. Undangan itu pada 23 Agustus di Jalan Radio, di Kawasan Radio Dalam. Tapi juga tidak terjadi komunikasi dan silaturahmi karena pihak PP INI tak menghadiri undangan tersebut.

Untuk itulah P25 menjelaskan, bahwa belum adanya suatu keputusan yang konkret untuk dapat dilaksanakannya kongres tersebut atau kongres secara bersama-sama ataupun itu KLB secara bersama-sama. “Nah, jadi kembali lagi saya tekankan bahwa untuk apa yang disampaikan, yang informasi dalam media yang terkait bahwa saya menyatakan tidak akan hadir dalam kongres yang dilakukan sepihak tersebut,” tutur Irfan.

Sudah Lapor ke Dirjen AHU

Sedangkan Pria yang disapa Uten yang hadir dlam konperensi pers Bersama Irfan menjelaskan, soal pembicaraan Bersama terkait kongres itu bermula ketika Dirjen AHU pada 18 Agustus mengundang PP INI dan P25 di kantornya untuk secara Bersama-sama membicarakan pelaksanaan kongres. Dalam pertemuan itu semua yang hadir dalam pertemuan itu disodorkan surat arahan Dirjen AHU. “Sangat disayangkan setelah menerima surat itu PP INI langsung pulang. Pak Dirjen sempat kaget. Kami diminta menyurati PP INI untuk meminta dilakukan pertemuan, tapi juga tidak hadir. Kami sudah laporkan ke Dirjen AHU terkait ketidakhadiran PP INI,” urainya.

Sikap P25, menurut Uten, jelas  jelas menginginkan terjadi musyawarah demi keutuhan organisasi, namun di pihak lain sepertinya tidak ada niat serupa dari PP INI. “Saya melihat P-25 coba mengingatkan agar semua mengacu pada peraturan dan ketentuan yang ada. Kita ikuti saja amanat yang ada, supaya masalah bisa selesai dan notaris tetap memiliki wadah tunggal,” tukasnya.

Dengan kondisi seperti itu, apakah masih mungkin adanya wadah tunggal notaris? Menurut Uten Semua tinggal kepatuhan masing-masing pihak pada arahan yang ada. Saya melihat P-25 tidak menginginkan INI pecah, meski sesuai AD/ART sudah cukup untuk mendesak diadakan KLB. “Tapi itu tidak dilakukan sampai sekarang,”ujarnya.

 

Terkait bila para Bacaketum lain hadir dalam Kongres XXIV INI. Menurut Uten, mereka paham tidak pada AD/ART perkumpulan? “Padahal, saat dilantik, notaris disumpah yang salah satu isinya mematuhi AD/ART perkumpulan,”tandasnya. (RS)

     

...

HALAL BIL HALAL JAWA TIMUR DAN TUGAS BERAT HENNY HAPSARI

30 August 2023 | 14:32:00

RULI ISKANDAR PULANG DULUAN   medianotaris.com - (K. Lukie Nugroho, SH)   Beda Pengwil Jawa Timur yang melakukan Halal bil Halal jika dibanding Pengwil Jawa Barat. Ikatan Notaris Indonesia, Pengurus Wilayah Jawa Timur baru-baru ini mengadakan acara halal bil halal (HBH) di kawasan Prigen, Pasuruan (12/5/2023) dengan mengundang bakal calon Ketua Umum Ikatan Notaris Indonesia Tri Firdaus Akbarsyah, SH dan Ketua Pengurus Wilayah DKI Jakarta Ikatan Notaris Indonesia Ruli Iskandar, SH dan Ketua Pengurus Wilayah Bengkulu Idayanti, SH. Tri Firdaus pun mendapat kesempatan memberikan sambutan. Seperti kita ketahui bersama dua nama ini “menghebohkan” masyarakat notaris Indonesia dengan suratnya yang mengusulkan agar Kongres Ikatan Notaris Indonesia (Kongres INI) pelaksanaannya dikeluarkan dari Jawa Barat, tidak seperti perintah Kongres sebelumnya yang dilaksanakan di Makassar 2019. Mereka, dengan bakal calon lain selain Irfan Ardiansyah, mengusulkan agar Kongres INI dilaksanakan di Bali saja. Alasannya, wilayah Bali mudah dijangkau daripada Jawa Barat. Alasan lain adalah khawatir nantinya Kongres berjalan tidak kondusif, dan adanya kekhawatiran (atau ketakutan?) lainnya, seperti netralitas atau yang lainnya disebabkan di Jawa Barat adalah domisili salah satu bakal calon. Sampai kini usulan ini menimbukan perdebatan luar biasa dan berdampak perpecahan luar biasa di tubuh organisasi berumur 115 tahun ini. Sampai-sampai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pun menyinggung-nyinggung soal kemungkinan organisasi lebih dari satu. Di dalam acara ini, selain hadir nama-nama di atas juga ada nama-nama lain yang cukup dikenal kalangan notaris Jawa Timur, seperti Dr. Habib Adjie, SH, MH,  dan para senior, termasuk para mantan Ketua Pengwil INI dan IPPAT Jatim Erna Anggraini, SH, Bambang Heru Djuwito, SH, Gatot Tri Waluyo, SH. Tampak juga Ketua Pengurus Wilayah Jatim Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Dr. Isy Karimah Syakir, SH, MH yang juga diberikan kesempatan memberikan sambutan. Acara sore di salah satu resort dengan fasilitas lapangan golf di Jawa Timur itu diakhiri dengan makan durian dan foto bersama di luar berlatar belakang lapangan golf. Yang menarik, dalam susunan acara, selain acara HBH, tertera acara lain yaitu “Rapat Gabungan” yang diselenggarakan usai HBH dan masih di gedung yang sama di ruang lain rapatnya besifat tertutup. Inilah yang menarik perhatian. Hal ini berkenaan dengan posisi Jawa Timur yang cukup berpengaruh di kancah nasional, dan selama ini menjadi “acuan” anggota notaris Indonesia. Termasuk sekarang ini saat organisasi notaris “diserang penyakit” berupa pertikaian menjelang kongres untuk memilih kursi Ketua Umum. Begitu mengadakan HBH dan dilanjutkan dengan acara “Rapat Gabungan” maka perhatian akhirnya tertuju pada Pengwil yang dipimpin Siti Anggraenie Hapsari, SH, MH atau Henny Hapsari itu. Rapat itu dalam susunan acara disebut sebagai “Rapat Gabungan dan Rapat Koordinasi antara Pengwil” itu dihadiri Ketua Pengwil INI Henny Hapsari, Pengurus Wilayah Jatim, Dewan Kehormatan dan Pengurus Daerah di wilayah Jawa Timur seperti Bambang Heru Djuwito, SH, Machmud Fauzi, SH, Erna Anggraini, SH, MSI, Kukuh Muljo Rahardjo, SH, Dr. Habib Adjie, SH, MH dan lainnya. Isi rapat dalam susunan acaranya adalah “Pembahasan Formal Terkait Perkembangan Ikatan Notaris Indonesia”. Terlihat di acara itu pesertanya adalah para pengurus di wilayah Jawa Timur. Tri Firdaus, Ruli Iskandar dan Idayanti  tak terlihat. Ruli memberi keterangan bahwa dirinya segera pulang duluan  naik pesawat ke Jakarta senja itu dari Surabaya. Semula wartawan mengira akan ada pertemuan Henny, Ruli, Idayanti dan para pengurus wilayah INI lainnya sehubungan dengan kondisi carut-marut INI. Ternyata tidak. Isi rapat Pengwil INI Jawa Timur dan para pengurus daerah itu menarik, namun dilarang dipublikasi. Setelah usai rapat maka bisik-bisik antar   kalangan notaris   pun tak terelakkan mengenai hasil rapat sekitar dua jam itu. Dari hasil rekomendasi rapat itu sepertinya jalan terjal penuh perjuangan pun harus dilalui agar kompromi  para pihak tercapai. Ini adalah tugas berat Henny untuk menjadi jembatan antara Wilayah Jawa Timur   dan Pimpinan Pengurus Pusat INI.  Seperti dimaklumi masyarakat notaris sudah sejak lama menjadi barometer bagaimana mempertahankan konstitusi organisasi. Sekali lagi, ini adalah tugas berat seorang Henny Hapsari. ...

HALAL BIL HALAL PENGWIL JABAR DI HOTEL HARRIS : AKANKAH KLB IKATAN NOTARIS DI SINI?

30 August 2023 | 14:32:00

Irfan tidak menafikan peran Pemerintah dalam penyelesaian masalah di tubuh INI namun dengan catatan tidak meninggalkan AD dan ART. ...

TUNTUTAN SURAT KETERANGAN LULUS UJIAN PPAT BUNTU LAGI

30 August 2023 | 14:32:00

Karena upaya menuntut keadilan ke Kementerian ATR-BPN RI pun kembali deadlock maka Forum 1801 selain berencana menemui anggota Komisi II DPR juga akan melakukan langkah terakhir dengan melakukan upaya hukum ke Pengadilan Tata Usaha Negara. ...

SANTRI PONDOK TEKNOLOGI MUSLIMAH MENJAWAB ERA DISRUPSI

30 August 2023 | 14:32:00

semula pondok ini beroperasi di atas lahan bekas tambak ikan dengan jumlah santri 24 orang pada tahun 2019 ...

TRI FIRDAUS : KENAPA KITA MINTA BSSN? KARENA REKOMENDASI KUMHAM UNTUK MENGGUNAKAN APLIKASI YANG ADA DI BSSN

30 August 2023 | 14:32:00

SOSIALISASI KEDUA BAKAL CALON KETUA UMUM IKATAN NOTARIS INDONESIA   medianotaris.com - (Iwa Kuswara)   Jakarta - Sekretaris Umum Ikatan Notaris Indonesia (INI) Tri Firdaus Akbarsyah, SH, MH mengatakan bahwa pemilihan Ketua Umum INI 2023 ini bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara dengan sistem eletronik. Sistem eletronik ini dalam rangka pengawasan dan pemilihan ketua umum. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang akan dilibatkan dalam proses pemilihan ketua umum pada Kongres XXIV mendatang serta dihadirkan dalam acara sosialisasi, menurut Tri Firdaus merupakan rekomendasi dari pihak Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM). Ia mengatakan bahwa keberadaan BSSN saat itu untuk menyosialisasikan aplikasi pemilihan secara elektronik yang memang disiapkan dan disediakan  BSSN untuk proses pemungutan dan penghitungan suara di Kongres XXIV nanti. Hal disampaikan Firdaus dalam acara sosialisasi kedua Kongres XXIV Ikatan Notaris Indonesia di Jakarta, 27 Februari 2023.     Menurutnya, “BSSN adalah suatu Badan Pemerintah yang netral, kita kenapa minta BSSN saat ini? Karena itu juga merupakan rekomendasi dari Kumham, menggunakan aplikasi yang ada di BSSN dan BSSN tidak terikat dengan salah satu Bacakum (Bakal Calon Ketua Umum-red), independen, dan BSSN hanya untuk penyedia aplikasi dan pengawasan dalam pemilihan ketua umum.”     Sosialisasi di Hotel Kartika Chandra itu  diadakan oleh Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) melalui Tim Verifikasi (Timver), Tim Pemilihan (Timlih) danTim Pengawas (Timwas) itu agendanya  memperkenalkan serta menyampaikan visi-misi para Bacakum INI yang berlangsung selama lebih kurang 4 jam (09.00 - 13.00 WIB).  Tim Pemilihan mengundang ke-5 Bacakum INI yang sebelumnya sudah dinyatakan lolos oleh Tim Verifikasi dalam penjaringan Bacakum yaitu: Tri Fidrdaus Akbarsyah, Ruli Iskandar, Irfan Ardiansyah, Julius Purnawan dan Otty Hari Chandra Ubayani.     Namun demikian  dalam acara sosialisasi yang disiarkan secara langsung Bidang Humas dan Publikasi PP INI melalui chanel Youtube PP INI (Live Streaming) tersebut, gagal menghadirkan secara lengkap ke lima Bacakum, dan yang datang hanya  dua Bacakum saja, yaitu Tri Firdaus Akbarsyah dan Ruli Iskandar.     Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Sekretaris Umum (Sekum) INI yang juga sebagai salah satu Bacakum INI yang hadir dalam acara Sosialisai saat itu, di sela acara berlangsung Tri Fidaus Akbarsyah (TF) membenarkan bahwa hanya dua Bacakum saja yang hadir di sosialisasi ke-2 tersebut. TF juga menjelaskan bahwa alasan ketidak hadiran ke tiga Bacakum tersebut dikarenakan ada halangan dan ke tiganya telah mengirimkan surat pemberitahuan sebelumya kepada Tim pemilihan.     “Ya benar, dari ke lima Bacakum hanya dua Bacakum hadir saat ini, tapi ke tiga Bacakum yang tidak hadir sebelumnya sudah mengirimkan pemberitahuan melaui surat, dan saya rasa alasannya cukup wajar. Rata-rata dari ke tiganya berhalangan hadir karena ada suatu hal yang lebih penting dan memang tidak bisa ditinggalkan,” terang TF.     Lebih lanjut Sekum PP INI dua periode itupun juga menjelaskan, bahwa maksud dan tujuan diadakannya sosialisasi adalah agar seluruh Anggota INI dapat mengenal lebih jauh dan lebih dalam tentang siapa calon ketua umumnya yang akan dipilih. Selain itu, dengan adanya sosialisasi diharapkan seluruh anggota dapat mengetahui kapasitas dari calon Ketua Umum INI yang akan dipilihnya nanti.     “Tujuan dari sosialisasi ini diharapkan dari seluruh anggota dapat melihat dan mengetahui secara langsung mengenai siapa-siapa dan kapasitas para calon ketua umum INI yang akan dipilihnya nanti. Apakah mereka layak untuk memimpin INI? Apakah dengan kapasitasnya dari calon Ketum yang akan mereka pilih itu nantinya dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada, dapat mengayomi, dapat mencari solusi-solusi? Karena sekarang ini, anggota notaris sudah cukup banyak, sehingga permasalahan demi permasalahan yang timbul juga sedemikian cukup kompleks. Saya dari 2016 banyak membantu permasalahan teman-teman notaris yang terjerat masalah hukum, dari Sabang sampai Merauke, dan saya sudah sangat mengerti sekali permasalahan-permasalahan di dunia notaris yang ada saat ini,” ujar TF.     Lebih jauh lagi sebagai salah satu Bacakum TF juga menerangkan tentang visi-misi apa yang disampaikannya pada kesempatan itu. Ia mengatakan, bahwa dalam menjawab tantangan di era perkebangan teknologi yang semakin pesat, serta semakin maraknya kasus-kasus yang ada dan hubungan yang harus dipelihara dengan instansi lainnya, notaris itu harus transformatif, berintegeritas dan mampu bersinergitas.   “Sekarang ini sudah terjadi disrupsi digital, ada tuntutan-tuntutan zaman dimana dalam melaksanakan jabatannya kita tidak dapat terlepas dari dunia elektronik, kita harus dapat menjawab itu, meski demikian saya juga meyakini bahwa ada beberapa tugas jabatan notaris itu yang tak dapat digantikan dengan sistem elektronik itu sendiri, seperti harus berhadapan dan lain sebagainya yang telah diatur dalan Undang-Undang Jabatan Notaris (UUJN), elektronik itu sifatnya hanya untuk membantu memudahkan prosesnya pekerjaannya saja,” jelas TF.     Selain itu, dirinya juga mempunyai misi bahwa ketika nanti terpilih sebagai Ketum INI akan membangun sistem aplikasi administrasi perkantoran bagi notaris serta aplikasi lainya dimana nantinya aplikasi tersebut dapat mempermudah pekerjaan bagi notaris itu sendiri sekaligus memberikan informasi yang transparan kepada masyarakat tentang notaris tersebut guna menghindari adanya dugaan-dugaan praktek oknum notaris palsu.     Ditanya terkait sulitnya pendaftaran bagi para peserta Kongres XXIV, TF menegaskan bahwa bukan hanya anggota lainnya saja yang kesulitan mendaftar. Ia mengaku hingga saat ini dirinya pun belum berhasil mendaftar. Bahkan TF juga mengatakan bahwa masih banyak para pendukungnya yang juga masih kesulitan untuk mendaftar. Dengan adanya kejadian seperti itu, TF mengaku sangat kecewa dengan kinerja dari Tim Pemilihan yang bertanggungjawab dalam hal proses pendaftaran.     “Jangankan yang lain, saya pun sampai sekarang belum bisa daftar, begitu pula dengan laporan yang saya terima dari sebagian besar teman-teman pendukung saya, mereka juga kesulitan untuk daftar. Terus terang dengan adanya kejadian ini saya protes keras dan merasa kecewa dengan kinerja tim pendaftaran. Saya sarankan kepada mereka (bagian pendaftaran), saya minta kepada bagian pendaftaran kalau perlu dibuka, buka saja semuanya sekalian pendaftarannya, nanti kita cari solusinya, karena semua anggota itu punya hak untuk memberikan suaranya,” tegas TF.       Terakhir Tri Firdaus mengimbau kepada seluruh pihak agar dalam menyikapi dinamika yang terjadi menjelang Kongres INI XXIV janganlah bertindak dan bersikap yang dianggap kurang bijaksana. Ia berharap agar tidak terjadi perpecahan diantara rekan sejawat, karena menurutnya INI adalah rumah bersama tempat dimana seluruh Notaris Indonesia bernaung dan milik semua anggotanya. Jika pun terjadi perbedaan pendapat atau pandangan tentang siapa calon ketua umum yang didukungnya, maka menurut TF sampaikanlah dengan cara yang santun mengingat seorang notaris pengemban jabatan yang mulia dan berpendidikan tinggi. *[Iwa K]         ...

Pertemuan Prodi Kenotariatan PTS di Unisba: Lingkungan Luar yang Mempengaruhi Kualitas Notaris, Bukan karena Prodi

30 August 2023 | 14:32:00

Kegiatan serupa ini untuk mendukung penguatan kualitas bagi lulusan Magister Kenotariatan Swasta (MKS) ...

PULUHAN ANGGOTA INI DATANGI SEKRETARIAT PP INI

30 August 2023 | 14:32:00

Medianotaris.com, Jakarta - Pada Selasa (30/08/2022), sekitar Pukul 15.00 WIB, Puluhan Notaris yang berasal dari berbagai daerah Indonesia tampak mendatangangi Sekretariat Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) yang beralamat di Perkantoran Roxy Mas, Jl. KH. Hasyim Ashari No. 125 , Jakarta Pusat.   Diketahui, rombongan notaris yang mengenakan atasan serba putih tersebut merupakan para pendukung dan simpatisan dari salah satu Bakal Calon Ketua Umum (Bacakum) PP INI, Irfan Ardiansyah.     Selain mengantar Irfan, rombongan juga sekaligus mengawal Bakal Calon (Balon) Dewan Kehormatan Pusat, Risbert S Soeleiman, Ismiati Dwi Rahayu dan Herdimansyah Chaidirsyah.   Kedatangan mereka yang dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pemenangan, Mugaera Djohar dan M. Ridho itu bertujuan untuk menyampaikan persyaratan administrasi Verifikasi Bacakum dan Balon Dewan Kehormatan Pusat INI Periode 2022-2025 kepada Tim Verifikasi Kongres INI XXIV yang batas waktu penerimaannya jatuh pada 31 Agustus 2022.   Sayang, rupanya kedatangan mereka yang hendak menyampaikan persyaratan admintrasi kepada Tim Verifikasi tak berjalan semestinya seperti yang diharapkan. Pasalnya, Tim Verifikasi yang sedianya menerima secara langsung berkas yang dibawa Irfan dan para Balon DKP INI, tak satupun yang berada di tempat (Sekretariat PP INI), kedatangan mereka hanya disambut oleh dua orang karyawan yang bekerja di sekretariat PP INI tersebut.   Namun demikian, mengingat batas penyerahan berkas sudah mendesak, akhirnya penyerahan berkas persyaratan untuk diverifikasi sebagai Bacakum dan Balon DKP INI tetap mereka lakukan, walaupun si penerimanya hanya dua orang staff sekretariat.   Usai menyerahkan berkas kelengkapan para balon DKP dan Ketum INI, Mugaera Djohar kepada awak media mengatakan, "Baik teman-teman sekalian, Alhamdulillah pada hari ini para notaris-notaris pilihan ini, ada Bang Irfan, ada Kang Herdi, ada Uda Risbert dan ada Bunda Ismi yang memang mereka telah melengkapi persyaratan dari Tim Ver (Tim Verifikasi) untuk dipenuhi telah kita kembalikan kembali kepada Timver untuk diteliti. Ini adalah suatu bukti bahwa senior-senior kita ini mempunyai semangat yang tidak pernah kendur untuk memperbaiki organisasi dengan mengembalikan persyaratan-persyaratan dari Timver," ujar Mumoe (sapaan akrab Mugaera Djohar).   Di tempat yang sama, salah satu Balon DKP INI, Hendimansyah Chaidirsyah mengatakan bahwa dirinya ada sedikit miskomunikasi dengan staffnya terkait berkas yang harus dikirimkan kembali kepada Timver. Menurut Herdi, sebelumnya ia telah menugaskan staffnya untuk menyiapkan semua berkas yang diperlukan untuk verifikasi sebagai Balon DKP pada Hari Jumat (26/08/2022) kemarin, akan tetapi malah dikirimkan langsung pada hari itu (Jumat) juga.   "Kepada staff saya waktu hari Jumat tolong disiapkan, nggak taunya hari Jumat itu langsung dikirim. Ada dua berkas yang belum, yaitu surat keterangan bahwa saya pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Wilayah dan Dewan Kehormatan, sama surat bahwa saya sudah memenuhi kewajiban iuran. Tapi suratnya sudah keluar dari Pengwil InI DKI Jakarta, sudah di e-mail, mungkin besok fisiknya sudah bisa dikirimkan. Semoga semua berjalan lancar dan berlangsung dengan demokratis, selamat bertemu di Kongres INI di Jawa Barat," ucap Herdimansyah.   Sementara itu Bacakum INI, Irfan Ardiansyah saat ditemui wartawan usai keluar dari Gedung Sekretariat PP INI yang disambut oleh pekikan yel-yel dari para pendukungya yang hadir guna mengawal proses penyerahan berkas, mengatakan, "Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada semua rekan-rekan yang hadir, ada yang dari Bandung, Medan, Makassar dan semua yang sudah ikut berpartisipasi, dan saya tidak pernah mengundang dan tidak tahu sebelumnya. Ini semua berkat kerja dari timses (Tim Sukses) dalam rangka untuk memenuhi apa yang telah dipersyaratkan oleh Tim Verifikasi untuk mengembalikan formulir apa yang dibutuhkan dan ditentukan untuk menjadi Bacakum di Kongres INI 2022 di Jawa Barat," ujar Uten (sapaan akrab Irfan Ardiansyah).   Kemudian terkait persyatan yang harus dipenuhi, menurutnya disamping pernyataan dan dukungan-dukungan dari Pengwil dan Pengda, ada pula persyaratan yang harus melampirkan nomor rekening Bank, dan hal tersebut juga sudah ia penuhi. Sedangkan mengenai fakta integeritas yang harus ditandatanganinya, Uten mengaku dirinya belum mengetahui apa saja isi dari fakta integeritas itu sendiri.   "Kita harus menandatangani fakta integeritas, sedangkan saya belum menerima aturan-aturan itu, bagaimana saya mau menandatangani suatu fakta integeritas yang kita sendiri belum mengetahui apa isinya. Yang ke-dua, biasanya fakta integeritas itu dilakukan bersama-sama dengan calon yang lain, secara bersamaan dan tidak sendiri-sendiri. Jadi fakta integeritas itu intinya harus dilakukan secara bersama-sama, dah hal itu lah yang saya belum mengetaui kapan itu akan dilakukan. Tadi pagi ada undangan dari Timlih (Tim Pemilihan) bahwa akan dilaksanakan pertemuan di Bidakara pada Jam 12 Tanggal 1, dan saya tidak tau apa agendanya," pungkkas Uten. ***(IK)   Reporter & Foto : Iwa Kuswara Editor : K Lukie Nugroho ...

Mahasiswa Fakultas Hukum UPH Juara di National Moot Court Piala Frans Seda 2020

30 August 2023 | 14:32:00

Mahasiswa juga didukung dengan akses fasilitas yang lengkap seperti ruang moot court UPH. ...

Indonesian Notary Association Cycling

30 August 2023 | 14:32:00

This activity is a means of establishing friendship and intimacy even though it is still in the covid 19 epidemic ...