medianotaris.com, Jakata(Lestantya R. Baskoro, SH, S.Fil, MH - K. Lukie Nugroho, SH) - Konflik dan perpecahan paling memalukan dalam sejarah di tubuh organisasi Ikatan Notaris Indonesia (INI) tidak akan muncul begitu saja seperti hujan turun dari langit.
Dalam kesempatan peringatan ulang tahun INI ke 116 di Jakarta Ketua INI hasil KLB di Bandung, Oktober 2023, Dr. Irfan Ardiansyah,SH. SpN, LLM “membuka rahasia” tentang apa yang terjadi selama beberapa bulan ke belakang yang membuat kita miris. Di situ ada ketidak-jujuran, ambisi pribadi, sikap tidak merasa bersalah terhadap penyimpangan nilai-nilai moral kemanusiaan.
Dari berbagai pernyataan, sanggahan, tuduhan masing-masing pihak berseteru secara terpisah terlihat adanya intrik-intrik untuk memenangkan pengaruh massa. Pentingnya massa, yaitu anggota dan Anggota Luar Biasa (ALB) untuk memenangkan pengaruh, secara sadar atau tidak, mengingatkan kembali bahwa organisasi ini tidak ada apa-apanya tanpa dukungan massa. Artinya, legitimasi pengurus adalah berada di tangan anggota notaris yang jumlahnya sekitar 21 ribu di dalam Kongres. Bukan berada di tangan siapa pun.
Bertempat di Sekretariat INI (Ikatan Notaris Indonesia) Jalan Ciniru No. 25, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin 1 Juli 2024 digelar acara peringatan INI ke- 116. Sejak pagi sejumlah karangan bunga datang dan memenuhi pintu masuk Sekretariat. Peringatan HUT INI, selain berlangsung on site juga diikuti ratusan anggota INI dari seluruh plosok Indonesia melalui layar zoom.
Peringatan ulang tahun itu dipimpin langsung oleh Ketua INI Dr. Irfan Ardiansyah, SH, LLM, SpN. Irfan terpilih dalam KLB INI yang berlangsung di Bandung pada Oktober 2023. KLB Bandung merupakan reaksi dari pemilihan Ketua INI di Tangerang sebelumnya yang dinilai oleh mereka yang menggelar KLB tidak sah.
Saat memberi sambutan Irfan selain menyampaikan sejumlah capaian organisasinya juga menyampaikan sejumlah hal berkaitan dengan kemelut di tubuh INI yang kini membuat terjadinya dua kubu organisasi notaris itu. Irfan menyatakan pihaknya tetap menginginkan adanya satu organisasi saja. “INI tetap satu,” ujarnya. Dalam kaitan perkembangan INI, Irfan menyatakan ada sejumlah kerja sama yang sudah dan akan dilakukan INI dengan sejumlah universitas di bidang kenotariatan. “Dalam waktu dekat, kerja sama itu akan ada lagi,” katanya.
Sebelumnya hal sama disampaikan Ketua Dewan Penasehat INI, Risbet Sulini, SH. Risbet dengan nada prihatin mengungkapkan kegundahannya pada apa yang terjadi sekarang di tubuh INI. Menurut Risbet rumah INI hanya satu. “Jangan sampai rumah ini dibakar,” ujarnya.
Sementara itu K. Lukie Nugroho dari Surabaya (1/7) melaporkan, Pengurus Wilayah Jawa Timur di bawah pimpinan Dr. Isy Karimah Syakir, SH, MKn, MH mengadakan acara yang sama dengan pemotongan tumpeng bersama pengurus di Pengurus Daerah masing-masing serentak di Jawa Timur yang jumlahnya 18 pengda.
Isy yang juga anggota Majelis Kehormatan Pusat IPPAT itu mengajak anggota Jawa Timur agar menjaga kerukunan bersama. Hal ini dikatakan seiring tidak adanya penyelesaian konflik di tubuh pengurus pusat yang berpengaruh pada seluruh anggota di daerah-daerah. Jawa Timur sudah lama memakai jargon GUYUB RUKUN SAK LAWASE atau BERSAMA-SAMA RUKUN SELAMANYA.
Hal yang sama juga disampaian Ketua Dewan Kehormatan Wilayah Jawa Timur Dr. Sri Wahyu Jatmiko, SH, SH. Mengutip Pernyataan notaris senior Bambang Heru Djuwito, SH bahwa jargon guyub rukun sak lawase ditambah dengan kata “sak tenane”, maksudnya “sebenar-benarnya” tidak hanya menjadi slogan semata.
Tak urung acara di Surabaya ini mencuat pernyataan keprihatinan terhadap pertikaian di pengurus pusat yang tidak kunjung selesai dan berimbas ke daerah. Isy pun memimpin anggotanya untuk menyatakan sikap keprihatinan dan mengajak anggota tetap konsisten menjaga ideologi organisasi notaris di bawah satu organisasi.
Pada acara yang berlangsung di Pengurus Pusat juga ditampilkan batik dengan motif antara lain gambar burung garuda dan buah delima yang diharapkan menjadi “seragam” notaris Indonesia. Motif batik yang terbilang indah tersebut merupakan hasil kerja sama INI dengan Yayasan Kursi Putih. Dalam bidang sosial INI juga melakukan pengumpulan buku untuk kemudian disumbangkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Rangkaian HUT INI akan berlangsung sepekan ini, termasuk Workshop Notaris Indonesia di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). HUT INI ditutup dengan pemotongan tumpeng yang diiringi nyanyian para notaris dengan meriah. [ro-kln]
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Kirim Komentar