Dr. Agung Iriantoro, SH, MH, Sp.N.
Notaris Jakarta Selatan

 

Saat ini di seluruh dunia sedang disibukkan dengan wabah penyakit yang ditimbulkan oleh virus corona. Termasuk di Indonesia. Jumlah penderita yang tertular semakin banyak. Bahkan yang meninggal pun makin banyak.
Mengenai yang tertular, penyakit ini seolah tak peduli korbannya. Dari orang biasa sampai menteri pun disinggahi penyakit “super istimewa” penyebarannya ini.
Pun korban meninggal, penyakit ini seolah menjadi algojo kejam. Juga tak peduli status sosial korbannya. Orang terpandang pun jadi sasaran.
Ketua Umum Ikatan Notaris Indonesia (INI) Yualita Widyadhari, SH dan jajaran pengurus pusat dan wilayah berkumpul di Jakarta menyatakan penundaan acara Rapat Pleno Pengurus Pusat Yang Diperluas (RP3YD) INI yang sedianya dilangsungkan di Kota Batu, 18-20 Maret 2020.
Pengurus INI mengajak seluruh notaris menjaga diri agar tidak tertular virus ganas ini dengan berbagai cara masing-masing. Termasuk menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan kantor dan rumah.
Adalah notaris senior Agung Iriantoro, SH, MH termasuk pengurus pusat INI yang ikut sibuk melakukan menejemen sanitasi lingkungan kantor. Doktor bidang hukum yang juga Ketua Bidang Perlindungan Anggota INI ini memberikan keterangan pada K. Lukie Nugroho, SH dari medianotaris.com. Keterangannya kami tuliskan secara naratif.

Di kantor saya kegiatan yang berhubungan dengan kebersihan merupakan kegiatan rutin sehari-hari yang prosedur standarnya sudah ditetapkan. Hal ini dijalankan oleh petugas kebersihan kantor.
Selain itu setiap bulan saya mengadakan kegiatan kebersihan dalam skala menyeluruh pada setiap sekali bulan sekali. Di sini saya melakukannya satu kantor bersama-sama rutin setiap bulan seperti kerja bakti pada hari Sabtu sekitar 2 sampai 3 jam.
Namun setelah adanya virus corona saya melakukan pembersihan ruang kantor lebih intens, dan termasuk kebersihan di bagian di luar kantor. Dalam hal ini saya juga menerapkan keyakinan pada karyawan harus waspada terhadap diri masing-masing.
Sekarang pemandangan di kantor saya berbeda dengan sebelumnya. Di setiap sudut kantor tersedia hand sanitizer, seperti di pintu masuk, di meja-meja kantor. Selain itu saya juga minta karyawan setiap hari membersihkan handel pintu dan pegangan tangan tangga ke lantai atas.
Sementara itu buat karyawan, saya imbau agar membatasi dulu berhubungan dengan orang lain di rumah atau teman-temannya. Soalnya kalau ada yang kena, resikonya akan menular ke teman kantor lainnya.
Sejak dua minggu ini Kantor Pertanahan tidak operasional, sehingga karyawan saya fokuskan bekerja di kantor saja. Kalau pun terpaksa harus keluar kantor maka mereka saya suruh bawa hand sanitizer. Untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh, karyawan saya wajibkan minum vitamin C dan imboos yang saya sediakan di kantor suplemen untuk daya tahan tubuh. Pokoknya semua saya minta minum vitamin C dan imboost, dan juga cek suhu badan.
Saya mengingatkan agar semua karyawan mengikuti protokol kesehatan yang diberikan Pemerintah.
Untuk itu pun karyawan saya wajibkan pakai masker saat bekerja, termasuk menjaga jarak antar karyawan. Namun menjaga jarak mesti disiasati agar tidak menyinggung satu sama lain.
Nah, bagaima cara pelayanan terhadap klien? Untuk tamu, kami seleksi dulu lewat telepon. Kalau tidak penting maka tidak perlu ke kantor. Jika penting, misalnya tandatangan, barulah saya persilakan datang. Begitu sampai kantor, saya wajibkan membersihkan tangan dengan hand sanitizer.
Bagi kawan notaris, melalui organisasi, kami di pengurus sudah menganjurkan agar seluruh notaris selalu mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah. Kami pun membatasi pertemuan dalam rangka organisasi dengan kawan-kawan. Sekarang ini kami memakai sarana media internet untuk mengadakan diskusi.
Sedangkan mengenai pola kerja work from home buat notaris sudah tentu kita tahu bahwa kerja notaris dilakukan sesuai jabatan, termasuk harus berhadapan ketika menerima para pihak saat menandatangani akta. Tapi terhadap tamu, tetap juga dilakukan seleksi pada calon tamu atau klien. Bila tidak perlu ketemu, ya tidak perlu ketemu. Ini semua tentu karena mengikuti anjuran pemerintah agar kita selamat. Kalau kita melanggar bisa-bisa jadi konyol.
Setahu saya kalau seseorang sudah pernah sakit terkena virus corona maka dampaknya seumur hidup
Kalau di rumah kami lakukan hal standar saja. Selalu menganjurkan cuci tangan atau mandi pada seluruh anggota keluarga barulah ngobrol atau bersentuhan.
Sudah 2 minggu ini kami sekeluarga tidak pernah makan di luar. Hal ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap anjuran pemerintah untuk menjaga jarak agar tidak tertular virus corona.



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Kirim Komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas