Dari dua belas tahun rekam jejak sejak tahun 2012 sampai sekarang, organisasi di Universitas Indonesia seakan menjadi rumah kedua bagi Meggy Tri Buana Tunggal Sari. Tercatat setidaknya puluhan kali kegiatan organisasi di kemahasiswaan atau alumni, termasuk Ikatan Keluarga Kenotariatan Fakultas Hukum UI diikutinya. Di mana ada kegiatan, di situ ada Meggy. Jika ada kegiatan lagi-lagi ketemu Meggy. Lagi-lagi ketemu Meggy.
Notaris dan juga pegiat seni sinematografi Dr. Meggy Tri Buana Tunggal Sari, S.H., M.Kn, membuktikan dirinya datang di rumah organisasinya di UI bukan saat pemilihan ketua saja. Jika saat ini alumni Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UI didapuk rekan-rekannya untuk mengelola organisasi Ika Notariat UI menjadi calon ketua agar organisasi menjadi lebih asyik maka rumah organisasi tidak pangling siapa dia. Dialah yang setiap hari ikut merawat rumah organisasi di UI ?masih berdiri dengan baik sampai sekarang. Bahkan organisasi Ika Notariat UI yang kadang terlihat menggiurkan ketika ada pemilihan Ketua, bagi sementara orang yang memiliki vested interest. Bagi Meggy, yang saat ini adalah Notaris dan PPAT Kabupaten Bekasi ini, organisasi adalah tempat pengabdian masyarakat yang sangat baik. Ia tidak berharap mendapatkan honor atau imbalan dari kegiatan yang diadakan organisasi. Justru kita berbuat untuk organisasi tanpa pamrih, katanya.
Makanya Meggy, yang masih tergolong Notaris milenial ini, selain bekerja sebagai Notaris dan PPAT, dirinya giat di bidang perfilman sebagai eksekutif produser film layar lebar. Produksi film pertamanya yang berjudul Puang Bos yang akan tayang di Bioskop tanah air pada 14 November 2024 mendatang ini walau lebih terlihat bervisi sosial namun menjadi bisnis menarik. Film ini mengangkat kisah keluarga pembuat kapal Pinisi. Pinisi adalah kebanggaan Indonesia karya anak bangsa yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia, tekadnya membuat kita makin mencintai budayanya sendiri terus diupayakan karena ke depan makin tergerus oleh cinta budaya asing. Stake holder alumni kenotariatan UI tidak hanya notaris, tapi banyak jika alumni yang non notaris, semua alumni berhak berteduh di rumah itu apapun profesi yang digelutinya. Selain menjadi notaris Meggy juga menggeluti bisnis, antara lain, menjadi CEO Kopi Yakin (mengajak makin mencintai kopi cita rasa Indonesia).
Lain kopi lain dunia perfilman, di film ini Meggy bisa jadi jujugan aktor, artis dan pegiat seni untuk bertanya soal mendirikan rumah produksi, kontrak-kontrak dan problematika hukum lainnya di bidang seni perfilman. Sudah tentu ia sudah menjadi tokoh di rumahnya sendiri yang tiap hari ditinggalinya sejak lulus Magister kenotariatan tiga belas tahun silam lalu, alumni Universitas Indonesia, khususnya alumni Kenotariatan.
Meggy adalah tipikal pekerja organisasi yang tidak kenal lelah. Kalau boleh menilai, saat ini setidaknya Fakultas Hukum UI memiliki insan-insan pekerja organisasi yang bila menakhodai organisasi seolah mesin disel yang makin panas makin kuat tenaganya. Mesin ini tidak berhenti dan tidak mogok setelah terpilih sebagai ketua. Tapi justru tambah panas. Hasilnya, kegiatan organisasi makin banyak dan meriah untuk kepentingan alumni dan perguruan tinggi.
Kecintaan berorganisasi telah terlihat dari dedikasi selama 13 tahun mengabdi pada alumni, di Ika Notariat UI Meggy Sekretaris Umum, saat ini pula dia adalah Wakil Sekjen Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) dengan Ketua Umum Didit Ratam yang sukses memajukan organisasi induk di UI. Lebih lanjut mengenai Si Pekerja Organisasi, Meggy menjadi Wakil Sekum IKA NOTARIAT UI (2012-2016), Sekum IKA NOTARIAT UI (2016-Sekarang).
Sementara di Ikatan Alumni FHUI (2018-2021) dia menduduki jabatan bendahara bersama Ketua Umum ILUNI FHUI Ashoya Ratam, sedangkan Meggy di organisisasi ILUNI UI sejak periode 2013-2016 Ketua Umum Ibu Chandra Motik dan periode 2016-2019 Ketua Umum Arief Budhy H dia menjadi pengurus. Tak kurang dari itu, Meggy yang bercita-cita memperbanyak kegiatan bermanfaat buat organisasi Ika Notariat ini telah merampungkan studi doktornya dengan peringkat magna cum laude. Selesai studi sebagai Alumni, kembali dipercaya di organisasi sebagai Sekjen Ikatan Doktor Hukum UPH (2023-2026). Ia berniat akan membuat kegiatan-kegiatan pemberian penghargaan pada alumni-alumninya, agar kehadiran wadah alumni eksis tertanam oleh alumi-alumninya. (KLN)
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Kirim Komentar