JANGAN MENGUTAMAKAN KEBENCIAN SETELAH PEMILIHAN
medianotaris.com, Depok (K. Lukie Nugroho, SH- Diyan Srikandini)- Samsuri Hebat. Itu agaknya ungkapan yang layak disandangkan pada Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Jawa Barat Samsuri, SH, MKn yang terpilih pada Kamis (14/11/24) di Depok, Jawa Barat yang unggul 71 persen suara dari Irene Kusumawardhani, SH, MKn. Bukan angka kemenangannya yang membuat hebat, tapi sikapnya dalam menyambut kemenangannya yang amat positif.
Tanda diduga, dalam pidato sambutan kemenangannya, Samsuri mengajak serta Irene naik ke atas podium, dan bahkan memberikan kesempatan pidato pula kepada kandidat yang dikalahkannya itu. Malahan, ketua tim sukses Irene, yaitu Pupi Rahman, SH diajak pula mendampinginya di podium bersama juga ketua tim sukses Samsuri sendiri, Dewi Muslina.
Sikap Samsuri ini sontak mendapatkan gemuruh tepuk tangan aplaus dari peserta yang tersisa di gedung tempat acara berlangsung.
Kata Samsuri,Notaris/ PPAT asal Kota Bogor ini, menang atau kalah dalam proses demokrasi itu hal biasa. Selanjutnya setelah proses pemilihan selesai jangan mengutamakan kebencian, permusuhan dan dendam.
Hal ini disampaikannya pada kedua belah pihak pendukung, baik itu pendukungnya sendiri maupun pendukung Irene. Setelah persaingan ketat dalam pemilihan dan keluar pemenang, seharusnya para anggota IPPAT bersatu kembali untuk bersama-sama kembali membangun dan membawa IPPAT yang lebih baik lagi dalam menjalankan tugasnya.
Sementara itu di podium di sebelah Samsuri, Irene banyak menebarkan senyum walau baru saja dikalahkan pesaingnya.
Agaknya pernyataan dan sikap Ketua Pengwil IPPAT Samsuri cocok dengan pandangan dan sikap Irene. Di dalam konperensi pers sebelum pemilihan, Irene menyampaikan bila ia menang akan merangkul pihak yang kalah. Sebaliknya bila dia kalah maka akan bersedia bergabung pada pihak yang menang bila ternyata nanti diajak bergabung. Menurutnya hal ini merupakan bagian dari keinginannya demi menjaga organisasi yang lebih baik dan solid.
Sikap Samsuri ini terbilang agak asing karena kebanyakan dalam kontestasi pemilihan ketua organisasi, apakah di wilayah, atau di pengurus daerah, apalagi di pusat, kontestasi atau persaingan dalam memerebutkan kursi kepemimpinan selalu menyisakan kisah pilu berupa pertentangan,perpecahan, persaudaraan, baik antara kandidat dan juga, terutama, pendukungnya. Bahkan ada yang berujung ke meja hijau.
Sikap Samsuri ini bak oase di padang pasir, di mana di dalam suksesi kepemimpinan di organisasi yang mengaku selalu menjaga martabat ini sering kali prosesnya tidak mulus, rumit, terkadang berjalan keras bak permainan sepak bola terkadang dibumbui intrik-intrik.
Dalam praktek akhirnya terjadi : pihak yang menang menghukum pihak lawan. Sebaliknya pihak yang kalah melakukan protes, mencari kelemahannya dan bahkan melaporkan ke aparat atau membawa ke meja hijau.
Kondisi ini tidak terjadi di Konferwil IPPAT Jawa Barat kemarin yang diselenggarakan di Depok seperti contoh yang diperagakan Samsuri. Di saat rapat terjadi perdebatan keras mempermasalahkan kinerja tim verifikasi yang dinilai kurang bagus dan kurang cepat tanggap, walau akhirnya Presidium mengambil alih dan peserta pun melaksanakan haknya.
Di sini peran pengurus lama yang dipimpin Osye Anggandarri sudah baik melaksanakan tugasnya menyelenggarakan acara tiga tahunan ini. Penghargaan anggota kepadanya sebagai Ketua Majelis Kehormatan Wilayah terpilih sudah pantas.
Konferwil Berasa Kongres
Lagi-lagi Jawa Barat memegang rekor Konferwil Rasa Kongres. Kalau sebelumnya beberapa tahun lalu Konferensi Wilayah (Konferwil) dilaksanakan dalam rangka rapat anggota tertinggi itu oleh Ikatan Notaris Indonesia, Wilayah Jawa Barat memilih Ketua Wilayah Notaris (INI),kemarin (14/11/24) adalah dalam rangka memilih Ketua Wilayah Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) dan Majelis Kehormatan Wilayah (MKW) yang menghasilkan Ketua Pengwil terpilih Samsuri, dan MKW yang terdiri atas Osye Anggandarri, SH, Priyatno, SH, dan Dr. Wahyu Ismadi, SH, SpN, MH.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Sonny Sonatha Indrasena, SH, Sp.1 acara ini dihadiri sekitar 1.780 orang, dan ketika masuk waktu pemilihan jumlah ini berkurang menjadi 1.629 orang yang masuk Daftar Pemilih Tetap.
Jumlah 1.780 orang ini merupakan angka fantastis untuk ukuran penyelenggaraan konferensi wilayah yang mengalahkan jumlah peserta kongres Ikatan Notaris Indonesia di beberapa kali perhelatan.
Acara ini dihadiri sekitar 8 orang Pengurus Pusat IPPAT yang hendak melantik pemenang Konferwil. Mereka adalah Asep Heryanto, SH, MKn, Indra Sani Harahap, SH, Ana Wismayanti, SH, Rustianah, SH, MKn, dan lainnya. Selain dari PP IPPAT juga hadir Ketua Majelis Kehormatan Pusat IPPAT Julius Purnawan, SH, MSi yang berencana melantik Majelis Kehormatan Wilayah IPPAT.
Tampak pula hadir dalam acara itu Ketua Pengwil Jawa Barat, Ikatan Notaris Indonesia Dr. Dhody AR Widjajaatmadja, SH, SpN, Ketua Pengda Depok, IPPAT Dr. Rianda Riviyusnita, SH, MKn.
Hadir pula para undangan dari stake holder Pemerintahan Daerah Kota Depok, termasuk instansi dari wilayah dan pusat.
Komentar Untuk Berita Ini (0)
Kirim Komentar