Yualita Cukup Mumpuni

 Dukungan Terhadap Yualita untuk IPPAT 1

Atmosfer persaingan para pendukung calon Ketua Umum  Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) makin memanas 1. Momentum ini benar-benar bisa bermanfaat sebagai kesempatan memperkenalkan calon yang didukung. Siapa pun bisa menyampaikan pendapatnya dengan argumentasi yang menurutnya pas, dan tak perlu sungkan-sungkan karena ini diperbolehkan. Ya, siapa pun bisa menyampaikan pendapatnya tanpa harus ragu-ragu.  Salah seorang PPAT yang tidak asing lagi, yaitu Alwesius pun, menyediakan waktunya untuk memberikan sumbangan bagi kemajuan IPPAT tentang Yualita Widyadari.
Berikut pendapatnya.

Kemampuan Yualita  sudah tidak diragukan.Terbukti dapat menjadi SEKUM di PP INI selama 2 periode dan menjadikan PP INI menjadi lebih baik seperti sekarang ini. Lita juga  aktif diberbagai macam organisasi. Yang saya suka, Lita orangnya dan sangat santun, dan dia dapat menghargai sikap dan pendapat orang lain.
Jika nanti Yualita terpilih, saya yakin PP IPPAT dapat menjadi organisasi yang lebih baik dan berwibawa, karena Yualita mempunyai visi dan misi yang dapat menjadikan PP IPPAT akan berkembang lebih baik untuk kepentingan semua anggota. Di antara visi-misinya itu adalah menyinergikan  PP IPPAT dan PP INI.
Selain itu jika ia terpilih maka akan terjadi hubungan yang lebih baik dengan instansi pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya, khususnya dengan BPN. Hubungan dengan BPN yang harmonis ini sangat baik agar nantinya di dalam menjalankan jabatannnya PPAT tidak lagi kehilangan arah dan gagap.
Dengan hubungan IPPAT dan BPN yang baik ini akan bisa dilakukan kerjasama yang baik dengan BPN agar masing-masing pihak dapat menjalankan kewajibannya secara profesional sesuai ketentuan hukum yang berlaku, sehingga akan dapat menjamin kepastian hukum di dalam menjalankan jabatan PPAT.
Saya harapkan nantinya apa yang menjadi SOP di BPN dapat dijalankan dari tingkat Pusat sampai dengan Daerah (sampai di loket-loket BPN). Semua PPAT nantinya harus mempunyai kedudukan yang sama didalam menjalankan kewajibannya.  Tidak ada lagi istilah bahwa PPAT A itu hebat karena bisa melakukan pengurusan pendafatran lebih cepat dari yang lainnya dan lain-lain.         ,   
 
Saat ini yang sangat penting soal hubungan antar lembaga, menurut saya masih jauh dari harapan, contohnya dengan BPN, kita seolah-olah tidak mempunyai kedudukan yang kuat. Kita, sebagai anggota IPPAT, selalu ditinggalkan di dalam perumusan kebijakan atau peraturan. Dalam hal ini BPN seolah-olah jalan sendiri tanpa menyertakan IPPAT. Berbeda dengan  apa yang terjadi di Kemenkumham yang berhubungan erat dengan PP INI. Nah ini sudah dibuktikan oleh Pimpinan INI bahwa mereka dapat bekerjasama dengan Kemenkumham di dalam menyusun kebijakan maupun peraturan yang berkaitan dengan notaris, termasuk pemberlakuan sistem on line yg sangat kita banggakan itu. Itu semua dilakukan oleh Kemenkumham dengan mengikutsertakan PP INI sebagai partner. Kemenkumham akan berpikir dua kali untuk melaksanakan suatu kebijakan seandainya PP INI belum menyetujui kebijakan tersebut. Itu semuanya karena PP INI mempunyai cukup kemampuan dan mempunyai kewibawaan sebagai suatu organisasi para Notaris. Khususnya wibawa kepemimpinan yang sekarang ini. Nah, ini nantinya yang harus juga terjadi di IPPAT dalam hubungannya dengan BPN. Apabila nantinya dipimpin oleh rekan Yualita yang sudah cukup mumpuni di PP INI hal ini pastilah bisa tercapai.
 Jika saya ditanyani soal pungutan liar dan birokrasi di kantor pertanahan, maka jawabannya saya adalah “oknum”. Masalah ini dilakukan   oleh oknum tertentu, dengan berbagai alasan. Tentunya masalah ini  akan bisa diatasi jika semua PPAT kompak dan nyaman dibawah organisasi IPPAT. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut  tentunya segera dilaksanakannya sistem on line di bidang pendaftaran tanah dan dihindarinya tatap-muka langsung antara pemohon dan pihak kantor Pertanahan di dalam kegiatan pendaftaran. Mudah-mudahan ini dapat didorong agar segera cepat terlaksana,
Selain itu dengan terpilihnya Yualita nantinya akan terdapat proram untuk peningkatan kemampuan dan profesioanlisme para PPAT.Up grading dan pencerahan kepada para PPAT berkaitan dengan hal tersebut akan lebih ditingkatkan dan dilaksanakan secara teratur dengan menampilkan para PPAT di daerah-daerah yang mempunyai kemampuan untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Tentunya dalam hal ini diperlukan juga kerjasama yang baik dengan universitas dan instansi atau lembaga tertentu untuk hal tersebut. Saya yakin  hal ini akan tercapai karena saya juga akan turut serta membantu rekan Yualita untuk melaksanakan program ini bersama-sama dengan rekan Pieter dan rekan-rekan lainnya.  
Jika ditanyakan kemampuan Yualita mengatasi masalah ini  bila benar-benar terpilih, menurut saya, dengan pengalamannya  dan dengan bantuan semua PPAT, termasuk, calketum yang tidak terpilih, in sya Allah hal tersebut akan tercapai, karena hal itu merupakan kebutuhan kita bersama, bukan kebutuhan dan kepentingan Yualita sendiri.
Sebagai manusia, setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Tadi sudah saya sebutkan kelebihan-kelebihannya. Namun sebagai wanita memang ada kelemahannya karena ia  seorang wanita dan seorang single parent. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menjatuhkan beliau. Masih banyak diantara kita menganggap wanita tidak mampu, wanita sebaiknya di rumah saja, wanita tidak boleh menjadi pemimpin.
Pandangan ini tentunya harus ditanggapi dengan menunjukkan bahwa Yualita bisa memimpin. Statusnya sebagai seorang single parent juga banyak dijadikan bahan untuk menjatuhkannya. Sampai kini banyak bertebaran sms gelap mengenai hal tersebut.Tentunya ia  tidak perlu menanggapi sms gelap tersebut dengan emosi dan marah. Beliau cukup agar memaafkan semua orang-orang yang telah menfitnah dan mencederai perasaannya termasuk orang-orang yang telah menghina orang tua beliau yang telah almarhum  serta  memanjatkan doa kepada Allah SWT agar mengampuni mereka.
 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *